Senin, 26 November 2012

Novel Online : 13 Boys In The Kost Part 1


13 BOY’S IN THE KOST


Pagi itu di sebuah kost yang terletak di tengah kota, terdengar suara ribut karena pertengkaran beberapa orang pria, rupanya mereka sedang memperebutkan 2 buah kamar mandi, mereka adalah Alvin, Danny, Kyu, dan Van, mereka masih duduk di bangku kelas 3 SMA, alasan mereka berebut kamar mandi pagi itu adalah karena mereka terlambat bangun, maklumlah anak kost, jadi kegiatan apapun harus di atur sendiri, dan hal itu tentu saja membangunkan ke 7 teman-temannya yang lain, 2 teman lainnya sudah bangun lebih awal untuk memasak

“gue duluan” ucap Alvin
“pokoknya gue duluan” ucap Danny dan Kyu
“eh eh eh, kalian itu ribut banget sih, kalian tahu gak sih ini jam berapa? Ini tuh jam 06.30, waktunya orang untuk tidur” ucap seorang pria yang memiliki rambut pirang, dia adalah Joe
“tidur pale lu peyang, ini tuh udah waktunya berangkat sekolah”  ucap Van
“dasar anak ekcil, makanya kalau gak mau terlambat, bangun tuh harus tepat waktu, jangan bangun kalau udah capek tidur” ucap seorang lagi yang memiliki badan agak gemuk, dia adalah Surya
“diem lo Sur, gue kempesin lu baru tahu rasa” ucap Kyu

Mendengar hal itu, Surya pun terdiam, dan pertengkaran pun dilanjutkan kembali sampai sang ketua datang melerai mereka

“eh para tikus-tikus tak berguna, ngapain lo semua pada ngumpul di WC kayak gitu? Makan gih, udah gue siapin tuh sama Fandy” ucap Agrah
“aduh Grah, ntar aja deh makannya, kita lagi sibuk berat, dan hal ini dapat mengakibatkan hipotensi, gangguan kehamilan…” ucap Alvin terpotong
“dan janin” ucap Van, Danny, dan Kyu bersamaan
“daripada kalian ribut, mendingan dua diantara kalian makan dulu, dan 2 lainnya mandi, gue usulin biar Alvin dan Danny makan dulu, Kyu dan Van mandi” usul Agrah
“tapi…”
“gak ada tapi-tapian, ayo makan” ucapnya sambil menarik kerah baju Danny dan Alvin
“benar-benar ketua yang bijak” ucap Joe

Sesampainya di sekolah, ternyata ke-4 pria itu di tahan oleh satpam sekolah dikarenakan mereka terlambat datang ke sekolah, tetapi bukan mereka namanya kalau tidak bisa mengelabui seorang satpam
“pak, kita terlambat tuh karena kita gak punya ongkos, makanya kita jalan kaki ke sekolah” ucap Danny
“iya Pak, terlebih lagi kost kita jauh dari sekolah, jadi kita agak lama datangnya” tambah Van
“betapa malangnya kami Pak, makan aja susah, apalagi naik angkot” ucap Alvin gak nyambung
“kita hanya manusia yang tak berguna” tambah Kyu lebih gak nyambung
“alla, itu hanya alasan kalian saja kan, pokoknya ikut Bapak sekarang”
“kita mau mudik ya Pak? Asiiikkk…” Tanya Alvin
“iya, mudik ke tengah lapangan”

Dan akhirnya, mereka pun disuruh menghormati bendera sampai jam pelajaran pertama selesai, karena tidak terima dengan hukuman yang diberikan pak satpam, mereka pun mengoceh tidak jelas

“dasar Pak satpam tua, keriput, banyak uban, bau tanah” maki Van
“jelek, sombong, tidak rajin menabung, sok kalem pula” tambah Danny
“dia fikir dia tuh lebih keren daripada kita? Sok banget sih” ucap Alvin
“gue haus” ucap Kyu gak nyambung
“noh, minum tuh keringatnya si Van, banyak amat, mumpung gratis” ucap Alvin
“alla, elu tuh Vin, kerjaannya ngeledek gue mulu, bisa gak sih lo ngertiin perasaan gue? Sakit tau gak, sakit” ucapnya sok tersiksa
“LEBAY……” ucap Alvin, Van dan Danny bersamaan

Sementara mereka dihukum, ke-9 temannya yang lain sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, Agrah sibuk dengan tugas kuliahnya yang sebentar lagi selesai, Fandy dan Joe sibuk berebut makanan, Surya sibuk memarahi Andi karena telah menghilangkan komiknya, Fadhel sibuk dengan Laptopnya yang rusak karena dijatuhkan oleh Alvin, Lee sibuk menggonta-ganti siaran TV, Radit sibuk membersihkan kamarnya, dan yang terakhir adalah Garry, sejak kejadian perebutan hak waris kamar mandi selesai, ia kembali melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda, yaitu TIDUR.

DI SEKOLAH

Alvin yang sibuk dengan permainan basketnya yang tidak benar-benar pun dikagetkan oleh suara teriakan Kyu, dan hal itu tentu saja membuatnya kaget dan tidak memperdulikan teriakan dari Kyu, Kyu yang merasa tidak diperhatikan pun langsung memukul pundak Alvin dengan keras dan berkata

“pura-pura gak dengar nanti bisa tuli”
“gue gak pura-pura gak dengar, gue dengar dengan jelas malah suara lo, makanya gue diam. Gue gak punya duit hari ini, jadi jangan minta duit di gue”
“siapa juga yang mau minta duit, gue cuma mau bilang kalau Danny lagi ribut ama cewek di kantin”
“APA? CEWEK? BAGAIMANA BISA?”
“lebay amat sih lo, SANTAI BRO, SANTAI…”
“lo sendiri gak santai, emangnya Danny punya masalah apa ama tuh cewek?”
“katanya sih karena tuh cewek narik dasinya Danny”
“wowowowo,,, dirimu hebat Dan, ke kantin yuk, mumpung ada tontonan gratis”
“dasar lo, bukannya melerai malah cari tontonan gratis”
“iya iya, maksud gue tuh kayak gitu, ya udah, kita ke kantin terus  gue lerai Alvin dan lo lerai tuh cewek”

Sesampainya di kantin, Alvin dan Kyu melihat banyak siswa maupun siswi yang berkumpul di sebuah tempat yang diketahui tempat itu adalah tempat pertengkaran Danny dan wanita itu

“what’s up bro, santai aja santai, cewek emang begitu, jangan diambil hati”
“ini tuh gak bisa di diamin, ini soal harga diri gue”
“HAH? Maksudnya? Alla, pokoknya lo gak usah cari masalah deh ama cewek, ntar lo dilaporin tuh di KOMNAS Perlindungan Perempuan”
“minggir lo!! Gue mau selesaiin masalah ini secara jantan”

Dan akhirnya Alvin pun mundur, sementara jarak antara Danny dan wanita itu semakin dekat, dan semakin dekat, dan ketika keduanya telah sangat-sangat dekat, mereka berdua pun menurunkan tangannya

“YE…… GUE MENANG”
“WAH… TIDAK… GUE KALAH!!!”
“HAH? Gue salah lihat kan Kyu?”
“itu adegan yang tidak pantas di tonton anak kecil”
“apaan sih lo, gak nyambung amat”
“karena gue menang, sebagai gantinya lo harus nraktir kita bertiga”
“iya iya, tapi cuma semangkok, gak lebih”
“iya iya, gue tahu, lo kan manusia paling kere sedunia”

Setelah permasalahan yang katanya menengangkan itu telah selesai, Alvin dan Kyu pun menarik tangan Danny untuk menjelaskan apa yang barusan mereka lihat dengan kedua mata kakinya itu

“Dan, jelasin ke gue apa yang barusan gue liat tadi” ucap Alvin sok pasangan yang cemburu karena liat pacarnya selingkuh
“apaan sih, tadi itu dasi gue di tarik ama tuh cewek, ya karena gak terima, gue minta di traktir, tapi dia malah nantang gue dengan main capcus, dan hiks… hiks… hiks… crooot… duit gue sebesar Rp. 30.000 lenyap dari saku kantong gue hanya untuk membari makan kaum yang bukan termasuk dalam kaum duafa”
“LEBAY…” ucap Kyu
“oh… ternyata cuma itu, lo tenang aja Dan, lo masih bisa makan siang kok hari ini, kan ada Kyu yang bakalan nraktir kita”
“OGAH”
“dasar pelit lo, btw, sejak tadi gue gak liat Van, dia kemana ya?” Tanya Alvin
“lebay amat sih lo, bukannya tadi pagi kita sama-sama dihukum”
“maksud gue setelah itu, susah ya bicara ama orang susah, bicaranya ngelantur mulu”

Dan akhirnya dengan sangat terpaksa, kedua pria kere ini hanya bisa meratapi nasibnya yang tidak memiliki uang. Dan seketika, seluruh cowok keren itu pun saling berpisah menuju tujuan masing-masing, Alvin menuju lapangan basket, Kyu menuju WC untuk buang air kecil, dan Danny, lupakan, dia sedang berduka atas perginya uang Rp.30.000 dari sakunya.


§§§§§

Sepulang sekolah, mereka ber4 pun melewati sebuah rumah yang memiliki penjaga yang terkenal sangat ditakuti banyak orang, penjaganya adalah… tereng tereng… ANJING. Alvin yang mempunyai kebiasaan jahil pun langsung melakukan aksinya yaitu memencet bel berkali-kali, dan hal itu tentu saja membuat sang anjing terbangun, mengetahui sang anjing bangun, Alvin pun malah mengejeknya sambil menjulurkan lidahnya, dan ternyata pagar rumah itu tidak terkunci dan anjing itu sedang tidak terikat, dan seketika, anjing itu pun langsung mengejar mereka ber-4

“hwaaaaaaa………… ini semua gara-gara lo Vin” ucap Van
“makanya jadi orang tuh jangan jahil” tambah Danny
“kebiasaan lo itu udah buat orang-orang jadi ketiban sial tau gak” tambah Kyu
“iya iya maaf, gue gak tahu kalau bakalan begini jadinya… sekarang kita mau lari kemana?”
“mana gue tahu, ini semua gara-gara lo!!!” ucap danny

Dan ketika berada di perempatan jalan, Danny pun belok ke sebelah kanan, Alvin dan Kyu ke sebelah kiri, dan Van tetap berlari ketakutan sambil berteriak

“MAMA…… ALVIN, DANNY, KYU, TOLONGIN GUE………”
“VAN? Gimana nih?” Tanya Danny
“ya Allah, jika kau ingin merebut nyawa sahabatku itu, aku mohon, maafkanlah segala dosa-dosanya padamu, berikalah dia tempat yang terindah di alam mu, amin…” ucap Alvin
“kok lo malah berdo’a aneh gitu sih? Van gimana?” Tanya Kyu
“kita pasrah aja ama yang kuasa” ucap Alvin santai

Dan rupanya, Van masih dapat terselamatkan berkat do’a Alvin, dia  dapat terselamatkan berkat tembok yang ia panjat, untungnya saat itu anjing tersebut tak melihatnya, jadi kini Van dapat bernafas lega.

“huffttt… akhirnya gue selamat, thanks God”


Ketika telah selamat dari cengkraman anjing gila, Van pun langsung pulang ke kostnya, dan ketika sampai di depan kost, Alvin, Danny, dan Kyu pun langsung memeluknya dengan erat, dan hal itu tentu saja membuat Van keki dan langsung melepas pelukan mereka

“apa-apaan sih? Kayak teletubies aja”
“Van, maafin gue ya, ini semua salah gue” ucap Alvin
“iya Van, ini memang salah Alvin, jadi maafin kita ya” ucap Danny dan Kyu
“ah… kalian itu tidak setia kawan, disaat gue butuh kalian malah gak ada, teman macam apa itu?”
“ya karena hal itu kita minta maaf, elu sih Vin” ucap Kyu
“iya maaf deh maaf, maafin gue ya Van”
“gue maafin lo semua, asalkan lo semua mau jadi pembokat gue selama seminggu penuh, bagaimana? Deal or no deal?”
“em… 3 hari aja deh” tawar Alvin
“seminggu”
“2 hari ya” ucap Alvin lagi
“enak aje lu, gue bilang seminggu”
“em… ya udah deh, kita pilih deal aja” ucap Danny

Akhirnya, mereka pun menyetujui permintaan Van karena rasa bersalah mereka. Ketika masalah telah  terselesaikan, mereka pun langsung masuk ke kamar mereka masing-masing. Ketika Alvin memasuki kamarnya, ia pun melihat Fandy sedang mencari-cari sesuatu, mengetahui hal itu, Alvin pun berkata

“nyari apaan lo Fan?”
“ini nih, gue nyari parfum gue, kemarin gue simpan diatas meja”
“*mampus, parfumnya kan udah gue habisin, tinggal dikit sih* em… ingat-ingat lagi deh lo naruhnya dimana, kali aja lo lupa naruhnya”
“gue yakin 100%, gue tuh gak pelupa Vin, gue tuh gak kayak lo”
“jangan masuk-masukin gue dong, udah ah, gue mau tidur”

Dan akhirnya, Alvin pun berbaring di karusnya sambil mendengarkan MP3 miliknya, sementara Fandy sibuk dengan parumnya yang hilang. Sekitar 5 menit berlalu, Alvin pun bangun dan berkata pada Fandy

“em… parfum itu berharga banget ya bagi lo? Sampai-sampai lo nyari gak henti-henti”
“masalahnya itu bukan parfum gue, itu parfum cewek gue yang gak sengaja masuk di tas gue, dan rencananya gue mau balikin tuh parfum hari ini”
“alla, paling dia udah lupa tuh”
“lupa bagaimana? Tadi dia nelphone gue dan nanya tuh parfum”
“*buset dah, masalah makin gede aja* em… bilang aja kalau parfumnya tuh gak ada di lo, atau bilang aja udah hilang”
“gampang amat lu ngomong, jangan-jangan eLo yang sembunyiin parfum cewek gue”
“enak aja, gue tuh kalau mau make tinggal make aja, gak perlu di sembunyiin kayak gitu, kurang kerjaan amat gue”

Tiba-tiba Agrah pun masuk ke kamar Alvin dan Fandy kemudian berkata

“Vin, ada teman lo tuh di luar”
“cewek cowok?”
“cewek”
“serius lo!! Ya udah, Fan, selamat berjuang!!”

Alvin pun segera menuju ke ruang tamu untuk menemui teman sekolahnya itu, dan ketika ia keluar, betapa kagetnya Alvin ketika mengetahui yang ada di hadapannya saat ini adalah wanita yang sangat ia kagumi

“eh, Vina, ngapain lo disini?” ucapnya sok cool
“em… maaf ya kalau gue ganggu, gue kesini cuma mau ngasi lo ini”
“apa ini?”
“em… ini hadiah buat lo karena lo udah nolongin gue waktu di sekolah”
“ya ampun, gak usah pake hadiah kali, gue nolonginnya ikhlas kok”
“gue juga ngasinya ikhlas kok, harap diterima ya”
“oh… iya, makasih ya”
“kalau gitu, gue pulang dulu ya”
“ya, thanks ya buat hadiahnya”

Ketika wanita itu hendak pergi, Alvin pun memanggil namanya dan segera menghampirinya

“ada apa Vin? Lo gak suka hadiahnya?”
“oh bukan itu, em… kapan-kapan gue bisa gak ngajak lo jalan? Kemana gitu”
“hm… boleh kok, emangnya kamu mau ngajak gue kemana?”
“kemana aja, kalau boleh, besok gue tunggu lo depan pagar sekolah pas pulang sekolah”
“iya”
“makasih ya”
“sama-sama”

Ketika Vina pergi, ke-12 teman-teman Alvin pun menghampirinya dan berkata

“itu pacar lo?” Tanya Agrah
“bukan, dia itu temen gue”
“trus ngapain dia datang kesini sambil bawain lo kue?” Tanya Fandy
“karena dia merasa berhutang budi sama gue”
“bagi dong kuenya” ucap Kyu
“enak aja, ini cuma untuk gue”
“pelit lu, gue sumpahin lu keracunan tuh kue”
“biar aja”

Alvin pun pergi meninggalkan teman-temannya dan secepat kilat menutup pintu kamarnya agar tak ada yang mengganggunya.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates