13 BOY’S IN THE KOST
Pagi itu di sebuah kost yang
terletak di tengah kota, terdengar suara ribut karena pertengkaran beberapa
orang pria, rupanya mereka sedang memperebutkan 2 buah kamar mandi, mereka
adalah Alvin, Danny, Kyu, dan Van, mereka masih duduk di bangku kelas 3 SMA,
alasan mereka berebut kamar mandi pagi itu adalah karena mereka terlambat
bangun, maklumlah anak kost, jadi kegiatan apapun harus di atur sendiri, dan
hal itu tentu saja membangunkan ke 7 teman-temannya yang lain, 2 teman lainnya
sudah bangun lebih awal untuk memasak
“gue duluan” ucap Alvin
“pokoknya gue duluan” ucap Danny
dan Kyu
“eh eh eh, kalian itu ribut
banget sih, kalian tahu gak sih ini jam berapa? Ini tuh jam 06.30, waktunya
orang untuk tidur” ucap seorang pria yang memiliki rambut pirang, dia adalah
Joe
“tidur pale lu peyang, ini tuh
udah waktunya berangkat sekolah” ucap
Van
“dasar anak ekcil, makanya kalau
gak mau terlambat, bangun tuh harus tepat waktu, jangan bangun kalau udah capek
tidur” ucap seorang lagi yang memiliki badan agak gemuk, dia adalah Surya
“diem lo Sur, gue kempesin lu
baru tahu rasa” ucap Kyu
Mendengar hal itu, Surya pun
terdiam, dan pertengkaran pun dilanjutkan kembali sampai sang ketua datang
melerai mereka
“eh para tikus-tikus tak
berguna, ngapain lo semua pada ngumpul di WC kayak gitu? Makan gih, udah gue
siapin tuh sama Fandy” ucap Agrah
“aduh Grah, ntar aja deh
makannya, kita lagi sibuk berat, dan hal ini dapat mengakibatkan hipotensi,
gangguan kehamilan…” ucap Alvin terpotong
“dan janin” ucap Van, Danny, dan
Kyu bersamaan
“daripada kalian ribut,
mendingan dua diantara kalian makan dulu, dan 2 lainnya mandi, gue usulin biar
Alvin dan Danny makan dulu, Kyu dan Van mandi” usul Agrah
“tapi…”
“gak ada tapi-tapian, ayo makan”
ucapnya sambil menarik kerah baju Danny dan Alvin
“benar-benar ketua yang bijak”
ucap Joe
Sesampainya di sekolah, ternyata
ke-4 pria itu di tahan oleh satpam sekolah dikarenakan mereka terlambat datang
ke sekolah, tetapi bukan mereka namanya kalau tidak bisa mengelabui seorang
satpam
“pak, kita terlambat tuh karena
kita gak punya ongkos, makanya kita jalan kaki ke sekolah” ucap Danny
“iya Pak, terlebih lagi kost
kita jauh dari sekolah, jadi kita agak lama datangnya” tambah Van
“betapa malangnya kami Pak,
makan aja susah, apalagi naik angkot” ucap Alvin gak nyambung
“kita hanya manusia yang tak
berguna” tambah Kyu lebih gak nyambung
“alla, itu hanya alasan kalian
saja kan, pokoknya ikut Bapak sekarang”
“kita mau mudik ya Pak?
Asiiikkk…” Tanya Alvin
“iya, mudik ke tengah lapangan”
Dan akhirnya, mereka pun disuruh
menghormati bendera sampai jam pelajaran pertama selesai, karena tidak terima
dengan hukuman yang diberikan pak satpam, mereka pun mengoceh tidak jelas
“dasar Pak satpam tua, keriput,
banyak uban, bau tanah” maki Van
“jelek, sombong, tidak rajin
menabung, sok kalem pula” tambah Danny
“dia fikir dia tuh lebih keren
daripada kita? Sok banget sih” ucap Alvin
“gue haus” ucap Kyu gak nyambung
“noh, minum tuh keringatnya si
Van, banyak amat, mumpung gratis” ucap Alvin
“alla, elu tuh Vin, kerjaannya
ngeledek gue mulu, bisa gak sih lo ngertiin perasaan gue? Sakit tau gak, sakit”
ucapnya sok tersiksa
“LEBAY……” ucap Alvin, Van dan
Danny bersamaan
Sementara mereka dihukum, ke-9
temannya yang lain sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, Agrah sibuk
dengan tugas kuliahnya yang sebentar lagi selesai, Fandy dan Joe sibuk berebut
makanan, Surya sibuk memarahi Andi karena telah menghilangkan komiknya, Fadhel
sibuk dengan Laptopnya yang rusak karena dijatuhkan oleh Alvin, Lee sibuk menggonta-ganti
siaran TV, Radit sibuk membersihkan kamarnya, dan yang terakhir adalah Garry,
sejak kejadian perebutan hak waris kamar mandi selesai, ia kembali melanjutkan
aktifitasnya yang sempat tertunda, yaitu TIDUR.
DI SEKOLAH
Alvin yang sibuk dengan permainan
basketnya yang tidak benar-benar pun dikagetkan oleh suara teriakan Kyu, dan
hal itu tentu saja membuatnya kaget dan tidak memperdulikan teriakan dari Kyu,
Kyu yang merasa tidak diperhatikan pun langsung memukul pundak Alvin dengan
keras dan berkata
“pura-pura gak dengar nanti bisa
tuli”
“gue gak pura-pura gak dengar,
gue dengar dengan jelas malah suara lo, makanya gue diam. Gue gak punya duit
hari ini, jadi jangan minta duit di gue”
“siapa juga yang mau minta duit,
gue cuma mau bilang kalau Danny lagi ribut ama cewek di kantin”
“APA? CEWEK? BAGAIMANA BISA?”
“lebay amat sih lo, SANTAI BRO,
SANTAI…”
“lo sendiri gak santai, emangnya
Danny punya masalah apa ama tuh cewek?”
“katanya sih karena tuh cewek
narik dasinya Danny”
“wowowowo,,, dirimu hebat Dan,
ke kantin yuk, mumpung ada tontonan gratis”
“dasar lo, bukannya melerai
malah cari tontonan gratis”
“iya iya, maksud gue tuh kayak
gitu, ya udah, kita ke kantin terus gue
lerai Alvin dan lo lerai tuh cewek”
Sesampainya di kantin, Alvin dan
Kyu melihat banyak siswa maupun siswi yang berkumpul di sebuah tempat yang
diketahui tempat itu adalah tempat pertengkaran Danny dan wanita itu
“what’s up bro, santai aja
santai, cewek emang begitu, jangan diambil hati”
“ini tuh gak bisa di diamin, ini
soal harga diri gue”
“HAH? Maksudnya? Alla, pokoknya
lo gak usah cari masalah deh ama cewek, ntar lo dilaporin tuh di KOMNAS
Perlindungan Perempuan”
“minggir lo!! Gue mau selesaiin
masalah ini secara jantan”
Dan akhirnya Alvin pun mundur,
sementara jarak antara Danny dan wanita itu semakin dekat, dan semakin dekat,
dan ketika keduanya telah sangat-sangat dekat, mereka berdua pun menurunkan
tangannya
“YE…… GUE MENANG”
“WAH… TIDAK… GUE KALAH!!!”
“HAH? Gue salah lihat kan Kyu?”
“itu adegan yang tidak pantas di
tonton anak kecil”
“apaan sih lo, gak nyambung
amat”
“karena gue menang, sebagai gantinya
lo harus nraktir kita bertiga”
“iya iya, tapi cuma semangkok,
gak lebih”
“iya iya, gue tahu, lo kan
manusia paling kere sedunia”
Setelah permasalahan yang
katanya menengangkan itu telah selesai, Alvin dan Kyu pun menarik tangan Danny
untuk menjelaskan apa yang barusan mereka lihat dengan kedua mata kakinya itu
“Dan, jelasin ke gue apa yang
barusan gue liat tadi” ucap Alvin sok pasangan yang cemburu karena liat
pacarnya selingkuh
“apaan sih, tadi itu dasi gue di
tarik ama tuh cewek, ya karena gak terima, gue minta di traktir, tapi dia malah
nantang gue dengan main capcus, dan hiks… hiks… hiks… crooot… duit gue sebesar
Rp. 30.000 lenyap dari saku kantong gue hanya untuk membari makan kaum yang
bukan termasuk dalam kaum duafa”
“LEBAY…” ucap Kyu
“oh… ternyata cuma itu, lo
tenang aja Dan, lo masih bisa makan siang kok hari ini, kan ada Kyu yang
bakalan nraktir kita”
“OGAH”
“dasar pelit lo, btw, sejak tadi
gue gak liat Van, dia kemana ya?” Tanya Alvin
“lebay amat sih lo, bukannya
tadi pagi kita sama-sama dihukum”
“maksud gue setelah itu, susah
ya bicara ama orang susah, bicaranya ngelantur mulu”
Dan akhirnya dengan sangat
terpaksa, kedua pria kere ini hanya bisa meratapi nasibnya yang tidak memiliki
uang. Dan seketika, seluruh cowok keren itu pun saling berpisah menuju tujuan
masing-masing, Alvin menuju lapangan basket, Kyu menuju WC untuk buang air
kecil, dan Danny, lupakan, dia sedang berduka atas perginya uang Rp.30.000 dari
sakunya.
§§§§§
Sepulang sekolah, mereka ber4
pun melewati sebuah rumah yang memiliki penjaga yang terkenal sangat ditakuti
banyak orang, penjaganya adalah… tereng tereng… ANJING. Alvin yang mempunyai
kebiasaan jahil pun langsung melakukan aksinya yaitu memencet bel berkali-kali,
dan hal itu tentu saja membuat sang anjing terbangun, mengetahui sang anjing
bangun, Alvin pun malah mengejeknya sambil menjulurkan lidahnya, dan ternyata
pagar rumah itu tidak terkunci dan anjing itu sedang tidak terikat, dan
seketika, anjing itu pun langsung mengejar mereka ber-4
“hwaaaaaaa………… ini semua
gara-gara lo Vin” ucap Van
“makanya jadi orang tuh jangan
jahil” tambah Danny
“kebiasaan lo itu udah buat
orang-orang jadi ketiban sial tau gak” tambah Kyu
“iya iya maaf, gue gak tahu kalau
bakalan begini jadinya… sekarang kita mau lari kemana?”
“mana gue tahu, ini semua
gara-gara lo!!!” ucap danny
Dan ketika berada di perempatan
jalan, Danny pun belok ke sebelah kanan, Alvin dan Kyu ke sebelah kiri, dan Van
tetap berlari ketakutan sambil berteriak
“MAMA…… ALVIN, DANNY, KYU,
TOLONGIN GUE………”
“VAN? Gimana nih?” Tanya Danny
“ya Allah, jika kau ingin merebut
nyawa sahabatku itu, aku mohon, maafkanlah segala dosa-dosanya padamu,
berikalah dia tempat yang terindah di alam mu, amin…” ucap Alvin
“kok lo malah berdo’a aneh gitu
sih? Van gimana?” Tanya Kyu
“kita pasrah aja ama yang kuasa”
ucap Alvin santai
Dan rupanya, Van masih dapat
terselamatkan berkat do’a Alvin, dia
dapat terselamatkan berkat tembok yang ia panjat, untungnya saat itu
anjing tersebut tak melihatnya, jadi kini Van dapat bernafas lega.
“huffttt… akhirnya gue selamat,
thanks God”
Ketika telah selamat dari
cengkraman anjing gila, Van pun langsung pulang ke kostnya, dan ketika sampai
di depan kost, Alvin, Danny, dan Kyu pun langsung memeluknya dengan erat, dan
hal itu tentu saja membuat Van keki dan langsung melepas pelukan mereka
“apa-apaan sih? Kayak teletubies
aja”
“Van, maafin gue ya, ini semua
salah gue” ucap Alvin
“iya Van, ini memang salah
Alvin, jadi maafin kita ya” ucap Danny dan Kyu
“ah… kalian itu tidak setia
kawan, disaat gue butuh kalian malah gak ada, teman macam apa itu?”
“ya karena hal itu kita minta
maaf, elu sih Vin” ucap Kyu
“iya maaf deh maaf, maafin gue
ya Van”
“gue maafin lo semua, asalkan lo
semua mau jadi pembokat gue selama seminggu penuh, bagaimana? Deal or no deal?”
“em… 3 hari aja deh” tawar Alvin
“seminggu”
“2 hari ya” ucap Alvin lagi
“enak aje lu, gue bilang
seminggu”
“em… ya udah deh, kita pilih
deal aja” ucap Danny
Akhirnya, mereka pun menyetujui
permintaan Van karena rasa bersalah mereka. Ketika masalah telah terselesaikan, mereka pun langsung masuk ke
kamar mereka masing-masing. Ketika Alvin memasuki kamarnya, ia pun melihat
Fandy sedang mencari-cari sesuatu, mengetahui hal itu, Alvin pun berkata
“nyari apaan lo Fan?”
“ini nih, gue nyari parfum gue,
kemarin gue simpan diatas meja”
“*mampus, parfumnya kan udah gue
habisin, tinggal dikit sih* em… ingat-ingat lagi deh lo naruhnya dimana, kali
aja lo lupa naruhnya”
“gue yakin 100%, gue tuh gak
pelupa Vin, gue tuh gak kayak lo”
“jangan masuk-masukin gue dong,
udah ah, gue mau tidur”
Dan akhirnya, Alvin pun
berbaring di karusnya sambil mendengarkan MP3 miliknya, sementara Fandy sibuk
dengan parumnya yang hilang. Sekitar 5 menit berlalu, Alvin pun bangun dan
berkata pada Fandy
“em… parfum itu berharga banget
ya bagi lo? Sampai-sampai lo nyari gak henti-henti”
“masalahnya itu bukan parfum
gue, itu parfum cewek gue yang gak sengaja masuk di tas gue, dan rencananya gue
mau balikin tuh parfum hari ini”
“alla, paling dia udah lupa tuh”
“lupa bagaimana? Tadi dia
nelphone gue dan nanya tuh parfum”
“*buset dah, masalah makin gede
aja* em… bilang aja kalau parfumnya tuh gak ada di lo, atau bilang aja udah
hilang”
“gampang amat lu ngomong,
jangan-jangan eLo yang sembunyiin parfum cewek
gue”
“enak aja, gue tuh kalau mau
make tinggal make aja, gak perlu di sembunyiin kayak gitu, kurang kerjaan amat
gue”
Tiba-tiba Agrah pun masuk ke
kamar Alvin dan Fandy kemudian berkata
“Vin, ada teman lo tuh di luar”
“cewek cowok?”
“cewek”
“serius lo!! Ya udah, Fan,
selamat berjuang!!”
Alvin pun segera menuju ke ruang
tamu untuk menemui teman sekolahnya itu, dan ketika ia keluar, betapa kagetnya
Alvin ketika mengetahui yang ada di hadapannya saat ini adalah wanita yang
sangat ia kagumi
“eh, Vina, ngapain lo disini?”
ucapnya sok cool
“em… maaf ya kalau gue ganggu,
gue kesini cuma mau ngasi lo ini”
“apa ini?”
“em… ini hadiah buat lo karena
lo udah nolongin gue waktu di sekolah”
“ya ampun, gak usah pake hadiah
kali, gue nolonginnya ikhlas kok”
“gue juga ngasinya ikhlas kok,
harap diterima ya”
“oh… iya, makasih ya”
“kalau gitu, gue pulang dulu ya”
“ya, thanks ya buat hadiahnya”
Ketika wanita itu hendak pergi,
Alvin pun memanggil namanya dan segera menghampirinya
“ada apa Vin? Lo gak suka
hadiahnya?”
“oh bukan itu, em… kapan-kapan
gue bisa gak ngajak lo jalan? Kemana gitu”
“hm… boleh kok, emangnya kamu
mau ngajak gue kemana?”
“kemana aja, kalau boleh, besok
gue tunggu lo depan pagar sekolah pas pulang sekolah”
“iya”
“makasih ya”
“sama-sama”
Ketika Vina pergi, ke-12
teman-teman Alvin pun menghampirinya dan berkata
“itu pacar lo?” Tanya Agrah
“bukan, dia itu temen gue”
“trus ngapain dia datang kesini
sambil bawain lo kue?” Tanya Fandy
“karena dia merasa berhutang
budi sama gue”
“bagi dong kuenya” ucap Kyu
“enak aja, ini cuma untuk gue”
“pelit lu, gue sumpahin lu
keracunan tuh kue”
“biar aja”
Alvin pun pergi meninggalkan
teman-temannya dan secepat kilat menutup pintu kamarnya agar tak ada yang
mengganggunya.